KONSEP ROUTING

 Oleh: Muh irfan saputra


Konsep Dasar Routing 


Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat. 




•ROUTER



Pengertian router adalah suatu perangkat keras pada jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan, baik itu jaringan yang sama maupun jaringan yang berbeda dari sisi teknologinya.


Ada juga yang menjelaskan bahwa pengertian router adalah suatu hardware jaringan komputer yang berfungsi untuk mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet dari satu perangkat komputer ke perangkat lainnya, dimana proses tersebut disebut dengan routing.


Setiap router mempunyai fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol) yang dapat disetting sedemikian rupa sehinga dapat membagi IP address. Selain itu, pada router juga terdapat NAT (Network Address Translator) yaitu fasilitas yang memungkinkan suatu alamat IP atau koneksi internet dapat di-sharing ke alamat IP lain.


Secara lengkap, adapun beberapa fungsi router adalah sebagai berikut:


1. Router berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan sehingga user dapat mengirimkan paket data dari suatu jaringan ke jaringan lainnya. Proses koneksi tersebut yaitu dengan mendistribusikan IP address kepada setiap komputer dalam jaringan, baik secara statis ataupun dengan DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol).


2. Fungsi router berikutnya adalah untuk mentransmisikan informasi atau data dari suatu jaringan menuju jaringan yang lain dimana sistem kerjanya mirip seperti Bridge (jembatan jaringan).


3. Fungsi router yang lainnya adalah untuk menghubungkan suatu jaringan lokal dengan koneksi DSL (Digital subscriber line) atau yang lebih dikenal dengan DSL router.


•Routing Statis


Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan, maka administrator jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan.


Routing static merupakan pengaturan yang paling simple dalam jaringan komputer, untuk menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel entri forwarding pada setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut.


Penggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet berskala kecil, untuk jaringan yang skalanya besar tidak disarankan menggunakan routing statis. Nah setiap routing pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, berikut kelebihan dan kekurangan routing statis:




√Kelebihan Routing Statis


- Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada setiap router.


- Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi pertukaran paket.


- Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar menukar paket.


- Routing statis lebih aman


- Administrator bebas menentukan jalur jaringan


√Kekurangan Routing Statis


- Network admin harus mengetahui segala informasi tentang router yang tersambung.


- Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil


- Konfigurasi lebih rumit apalagi kalau banyak komputer yang terhubung


- Membutuhkan waktu konfigurasi yang   lebih lama


- Jika ada jalur yang rusak jaringan akan       terhenti


•Routing Dinamis


Routing dinamis (Dynamic Routing) adalah router yang memiliki kemampuan untuk membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung. Jika diartikan, dinamis adalah bisa berubah-ubah, jadi IP Addressnya selalu berubah sewaktu-waktu.


Routing dinamis ini kebalikan dari routing statis yang semuanya harus dilakukan secara manual. Protokol routing akan mengatur router secara otomatis sehingga bisa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan saling memberikan informasi antar router.


Routing dinamis mempelajari sendiri arah dari rute yang terbaik untuk meneruskan paket dari satu network menuju network lainnya. Administrator tidak bisa menentukan rute mana yang harus dilewati, melainkan semuanya sudah secara otomatis berjalan.


Pengisian dan pemeliharaan pada routing table dilakukan secara otomatis sehingga antar router satu dengan lainnya saling bertukar informasi untuk mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Ada beberapa macam routing dinamis yang perlu Anda ketahui:


RIP (Routing Information Protocol)


IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)


OSPF (Open Shortest Path First)


BGP (Border Gateway Protocol) 


√Kelebihan Routing Dinamis


- Proses konfigurasi jaringan lebih cepat


- Bisa digunakan untuk jaringan berskala besar


- Jika ada jalur yang rusak tetap aman


- Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem


√Kekurangan Routing Dinamis


- Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar


- Jalur yang bisa menentukan adalah sistem bukan dari administrator


- Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Dasar Vlan dan Keuntungan Menggunakan Vlan

NAT